Analisis Kesalahan dan Pemberian Scaffolding pada Anak Mandiri Ringan dalam Memahami Konsep Ikhtisar Nilai Uang Rupiah
Abstract
Kesempatan ABK untuk belajar di sekolah inklusi tidak lepas dari munculnya permasalahan. Anak yang bersekolah di sekolah inklusi tidak memiliki atau tidak menumbuhkan jiwa kemandirian. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan scaffolding pada retardasi mental ringan. Untuk mencapai kemampuan mandiri terkait transaksi value for money, peneliti mengidentifikasi kemampuan awal, kesalahan dan menganalisis penyebab kesalahan serta merancang scaffolding yang tepat. Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif meliputi metode tes, wawancara dan dokumentasi dengan proses triangulasi metode dan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek mengalami kesalahan dalam memahami, menulis jawaban dan keterampilan mengolah dengan pemberian scaffolding yang berbeda-beda sesuai dengan jenis dan penyebab kesalahannya. Scaffolding yang berhasil membantu kesalahan Tunagrahita Ringan dalam mengenali nilai uang adalah scaffolding level 1 (Ketentuan Lingkungan) dan level 2 dengan jenis (Menjelaskan dan Penataan) dan scaffolding level 3 (Mengembangkan Pemikiran Konseptual)
Downloads
References
Al Baihaqi, F. S. (2022). Game Edukasi Pengenalan Pecahan Mata Uang Indonesia Untuk Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita Ringan Kelas III Pada Sekolah Luar Biasa (SLB-C) Negeri Sukoharjo.
Amini, S., & Nova Hasti Yunianta, T. (2018). Analisis Kesalahan Newman dalam Menyelesaikan Soal Cerita Aritmatika Sosial dan Scaffolding-nya Bagi Kelas VII SMP. Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1), 1–28.
Andhy Surya Hapsara. (2019). Membangun Karakter Mandiri pada Anak Berkebutuhan Khusus Melalui Strategi Scrum di Negeri Totochan. Jurnal Ideguru, 4(1), 13–21.
Anghileri, J. (2006). Scaffolding Practices that Enhance Mathematics Learning Julia Anghileri University of CaAnghileri, J. (2006). Scaffolding Practices that Enhance Mathematics Learning Julia
Anghileri University of Cambridge. Mathematics Learning, 10(2), 1–16.mbridge. Mathematics Learning, 10(2), 1–16.
Ayuwirdayana, C. (2019). Soal Cerita Matematika Berdasarkan. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berdasarkan Prosedur Newman Di MTsN 4 Banda Aceh.
Darma, I. P., & Rusyidi, B. (2015). Pelaksanaan Sekolah Inklusi Di Indonesia. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 223–227. https://doi.org/10.24198/jppm.v2i2.13530
Firman, F. (2018). Pembinaan Anak Jalanan Melalui Rumah Singgah di Sumatera Barat. Universitas Negeri Padang. https://www.researchgate.net/profile/Firman-Firman-8/publication/328675936_PEMBINAAN_ANAK_JALANAN_MELALUI_RUMAH_SINGGAH_DI_SUMATERA_BARAT/links/5bdb469f4585150b2b973caa/PEMBINAAN-ANAK-JALANAN-MELALUI-RUMAH-SINGGAH-DI-SUMATERA-BARAT.pdf?origin=publication_
Jannah, U. R., Saleh, H., & Wahidah, A. (2019). Scaffolding untuk Pembelajaran Matematika di Kelas Inklusi. JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika), 5(1), 61. https://doi.org/10.30998/jkpm.v5i1.5254
Miles, M., Huberman, A., & Saldana, J. (2016). Qualitative Data Analysis A Methods Sourcebook. In Nursing standard (Royal College of Nursing (Great Britain) : 1987) (Vol. 30, Issue 25). https://doi.org/10.7748/ns.30.25.33.s40
Mirnawati. (n.d.). ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS “Hambatan Majemuk.”
Prabaswara, A. A., & Pratama, F. W. (2023). Scaffolding to Help Numeracy Literacy Mild Mental
Retardation Children on The Introduction of The Value of Money. 14(1), 190–201.
Pratiwi, D. (2020). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKLUSIF UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. Thesis, 1–47.
Putra, K. D., & Jannah, M. (2013). Perkembangan kemandirian anak usia dini (usia 4-6 tahun) di taman kanak- kanak assalam surabaya. Jurnal Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, 01(03), 1–7.
Saputri, S., Ningsih, E. F., & Widyawati, S. (2017). Analisis Kesulitan Anak Tunagrahita Dalam Menyelesaikan Soal Operasi Penjumlahan Di Sekolah Luar Biasa (SLB) Harapan Ibu Metro. MaPan, 5(2), 187–200. https://doi.org/10.24252/mapan.v5n2a3
Sekarani, R., & Hastuti, W. D. (2015). Pengaruh Media Batang Cuisenaire Untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Penjumlahan Siswa Tunagrahita Kelas IV Sdlb. Jurnal Ortopedagogia, 1(4), 317–324.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (24th ed.). Alfabeta.
Suparno. (2007). Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, 1–30.
Suprihatin, E., & Rosita, D. (2020). Penerapan Teknik Scaffolding Sebagai Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Kristen Kadasituru Terpadu. EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership, 1(1), 34–55. https://doi.org/10.47530/edulead.v1i1.17
Surya, E. (2018). Kesulitan Mahasiswa Dalam Mengonstruksi Bukti Dan Scaffolding-Nya Dengan Berpikir Tingkat Tinggi. May.
Suryadinata, N. (2016). Analisis Proses Berpikir Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) DALAM Menyelesaikan Masalah Matematika di SMP INKLUSI KOTA METRO. Studia Rossica Posnaniensia, 40(1), 285–292. https://doi.org/10.14746/strp.2015.40.1.28
Yunita, E. I., Suneki, S., & Wakhyudin, H. (2019). Manajemen Pendidikan Inklusi dalam Proses Pembelajaran dan Penanganan Guru Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus. International Journal of Elementary Education, 3(3), 267. https://doi.org/10.23887/ijee.v3i3.19407
Zubaidah, R., & Bistari, B. (2019). Analisis Kesulitan Belajar Anak Autis Pada Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Cacah Smplb Pontianak. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran …, 1–8.
Copyright (c) 2024 Albert Deo Saputra, Kriswandani Kriswandani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.